BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Manusia sebagai makhluk Tuhan adalah makhluk individu, manusia juga merupakan makhluk sosial, etis, berbudaya dan religius. Sifat kodrati manusia sebagai kelima makhluk tersebut, harus dikembangkan secara seimbang, selaras dan serasi. Perlu disadari bahwa manusia akan mempunyai arti jika berada diantara manusia lainnya. Tanpa adanya manusia lain atau tanpa hidup bermasyarakat, manusia tidak akan bisa melanngsungkan hidupnya dengan baik. Guna meningkatkan kualitas hidup, manusia juga membutuhkan pendidikan. Baik pendidikan formal, informal maupun nonformal.
2. Rumusan Masalah
· Apa saja 5 upaya pengembangan manusia ?
3. Tujuan
· Untuk mengetahui 5 upaya pengembangan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengembangan Manusia
Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna, karena manusia memiliki potensi yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Dalam pengembangannya, manusia tidak hanya menjadi makhluk individu tetapi juga makhluk sosial karena manusia akan lebih mempunyai arti setelah ia berada diantara manusia lainnya. Sehingga kebutuhan hidupnya bisa berlangsung dengan baik. Adapun 5 upaya pengembangan pengembangan manusia, diantaranya sebagai berikut :
a. Manusia sebagai Makhluk Individu
Sebagai makhluk individu, manusia memiliki kesadaran diri yang dimulai dari kesadaran pribadi diantara kesadaran terhadap sesuatu. Adapun ciri manusia sebagai makhluk individu adalah memiliki berbagai potensi, unik dan mandiri. Namun, semua itu perlu dikembangan dengan pendidikan. Melalui pendidikan, manusia dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Pengembangan manusia sebagai makhluk individu mempunyai tujuan mengaktualisai semua potensi positif dengan memperhatikan berbagai keunikan yang ada pada dirinya. Dan agar menjadi insan-insan yang mandiri. Dengan melakukan pendekatan untuk menjadikan manusia memiliki perbedaan yang positif dalam beberapa hal dengan manusia lainnya.
b. Manusia sebagai Makhluk Sosial
Dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya, karena ini merupakan salah satu kodrat manusia. Manusia selalu membutuhkan manusia lain untuk melangsungkan hidupnya. Karena manusia sebagai makhluk sosial sehingga manusia terikat oleh norma-norma sosial. Dengan berada di lingkungan sosial manusia akan lebih memahami lingkungan sosial (social understanding), juga memiliki pemahaman tentang tingkah laku atau cara bersosialisasi dengan sesamanya (social attitude), sehingga memunculkan kemampuan bersosialisasi dengan baik (social skill) dan bisa merespon keadaan sekitar sesuai dengan norma-norma yang berlakuk dililngkungan tersebut (social responsibility). Pendekatan manusia sebagai makhluk sosial dilakukan dengan cara bersosialisasi langsung dengan masyarakat di lingkungan tersebut.
c. Manusia sebagai Makhluk Etis
Aspek kehidupan susila adalah aspek ketiga setelah aspek individu dan sosial. Manusia dapat menetapkan tingkah laku yang baik dan yang buruk karena hanya manusia yang dapat menghayati norma-norma dalam kehidupannya. Sebagai makhluk etis, manusia mampu memahami berbagai norma susila, bertindak sesuai dengan norma susila dan memiliki hati nurani. Dengan adanya pengembangan manusia sebagai makhluk etis bertujuan untuk mewujudkan manusia yang selalu bertindak sesuai dengan norma-norma susila sehingga bisa mewujudkan manusia yang memiliki hati nurani. Dengan melalui pendekatan pendidikan moral / budi pekerti.
d. Manusia sebagai Makhluk Berbudaya
Manusia disebut sebagai makhluk berbudaya karena manusia memiliki akal dan budi atau pikiran dan perasaan. Dengan akal dan budi manusia berusaha menciptakan benda-benda baru untuk memenuhi tuntutan jasmani dan rohani yang akhirnya menimbulkan kebahagiaan. Karena manusia adalah makhluk Tuhan yang memiliki potensi, maka manusia menggunakannya untuk menghasilkan kebudayaan sehingga perilakunya dipengaruhi oleh kebudayaan. Disamping mempunyai kemampuan untuk mengembangkan dan melestarikan kebudayaan, manusia berperilaku sesuai dengan nilai-nilai budaya nasional. Melalui pendekatan enkulturasi atau proses pembudayaan, manusia bisa disebut sebagai makhluk berbudaya.
e. Manusia sebagai Makhluk Religius
Manusia diciptakan tuhan yang maha kuasa dimuka bumi ini sebagai makhluk yang sempurna diantara makhluk lain. Namun disisi lain manusia meyakini bahwa dia memiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin ada kekuasaan lain yaitu Tuhan sang pencipta alam. Dalam kehidupannya manusia tidak bisa meninggalkan unsur ketuhanan. Manusia juga menyadari dan mengakui adanya kuasa adalah kodrati atau supranatural. Manusia juga memiliki kebutuhan untuk berhubungan,menyembah dan berserah diri pada kuasa adalah kodrati. Tujuan dari pengembangan ini adalah terwujudnya manusia yang beriman dan terwujudnya manusia yang berprilaku sesuai dengan norma-norma agama. Upaya pengembangannya melalui pendidikan agama.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam pengembangannya manusia terbagi menjadi lima peran dan dalam setiap perannya memiliki cara pengembangan yang berbeda. Seperti halnya manusia sebagai makhluk individu memiliki pendekatan melalui individualisasi. Yang kedua manusia sebagai makhluk sosial memiliki pendekatan melalui sosialisasi. Yang ketiga manusia sebagai makhluk etis memiliki pendekatan melalui pendidikan moral atau budi pekerti. Yang keempat manusia sebagai makhluk yang berbudaya memiliki pendekatan melalui proses enkulturasi atau prosese pembudayaan. Dan yang terakhir manusia sebagai makhluk religius memiliki pendekatan melalui pendidikan agama.
2. Kritik dan Saran
Demikian, pembahasan ini tentu masih mengandung kelemahan penalaran dan keterbatasan referensi. Karena itu, semoga Bapak Dosen Pengampu berkenan terus menerus membimbing. Termasuk para pembaca semoga berkenan memberi kritik dan masukan, agar ke depan lebih baik lagi. Akhirnya, semoga pembaca berkenan membaca dan mengambil manfaat pembahasan ini.
DAFTAR PUSTAKA
· https://azenismail.wordpress.com/2010/05/31/pengembangan-manusia-sebagai-makhluk-individu-sosial-susila-dan-religius-dalam-bingkai-pendidikan/. Diambil pada hari kamis tanggal 09/07/2015 jam 10:17 WIB.
· https://sitiasiyahaas.wordpress.com/2013/06/23/manusia-sebagai-makhluk-berbudaya/. Diambil pada hari kamis tanggal 09/07/2015 jam 11:18 WIB.
· Slide 5 upaya pengembangan manusia dari Bapk Agus Priyatno, M.pd.